Tuhan, aku mau berolahraga
Tuhan, aku
mau main lompat tali, basket, berlari, senam lantai
Tuhan aku mau pakai gaya lay up, shooting,
under ring
Tuhan, aku mau berlari cepat
Tuhan aku mau pakai gaya kijang
Tuhan, aku mau jungkir balik diatas matras itu
Tuhan aku mau melompat di tengah lengkungan
karet yang dipegang teman-temanku itu
Tuhan aku mau gesit agar aku bisa
menyalip teman-temanku itu
Aku mau lompat. Aku mau berlari, Tuhan
Tuhan, aku mau high heels itu
Aku mau berjalan cantik dengan sepatu hak
tinggi itu
Tuhan, aku mau naik sepeda motor
Aku ingin bebas kemana saja sesuka hatiku
Tuhan, aku ingin menggendong bayi itu
Aku ingin menciumnya yang masih tanpa dosa
Tuhan, aku ingin sehat agar tidak kelelahan
Aku ingin berdiri dan duduk lebih lama saat
upacara dan pelajaran berlangsung
Aku tak ingin merasakan nyeri di punggung yang
sakitnya sangat luar biasa
Tuhan, aku ingin seperti mereka
Sangat mudah bagi mereka lakukan, tapi sangat
sulit untuk kulakukan, itu butuh perjuangan
Aku ingin bisa seperti teman-teman, mereka
terlihat lincah di atas lapangan itu. Aku ingin menyalip teman-temanku yang
sedang berlari. Mereka tersenyum di bawah angin dengan tali, dan ring basket itu.
Mereka semua terlihat gembira. Aku ingin bebas, Tuhan
Ups, tapi aku lupa. Aku punya Becky, tulang
punggungku yang cantik sekali. Nanti kalau aku egois, dia bisa sakit lagi.
Tidak, aku batalkan Tuhan. Aku tidak akan meminta bisa lompat seperti tupai
lagi, aku tidak mendambakan lompatan secantik monyet lagi. Aku tidak ingin
memakai sepatu yang berhak terlalu tinggi. Aku tidak ingin naik sepeda motor
terlalu lama. Tidak.
Aku hanya ingin satu Tuhan. Aku ingin tersenyum. Aku
mau mereka menghargai aku sebagai agen istimewa darimu. Bukan minta
diistimewakan, tapi aku ingin dihargai. Aku yakin mereka bisa percaya, aku dan
punggungku suatu saat bisa mereka terima dengan senyuman.
0 komentar:
Posting Komentar