01 Juni 2016

Kamu Adalah Apa yang Kamu Lakukan


"Karena ketika kamu menari, kamu sudah menjadi seorang penari"
 -Indi, skolioser dan penulis buku best seller Waktu Aku Sama Mika dan Karena Cinta itu Sempurna-

Kata-kata itulah yang sering aku ingat-ingat dari salah satu dari sekian banyak skolioser yang menjadi inspiratorku. Indi bilang bahwa, lakukan apa yang kamu ingin lakukan. Jika kamu ingin menjadi penari, menarilah. Jika ingin menjadi penyanyi, menyanyilah. Jika ingin menjadi penulis, menulislah. Jika ingin menjadi pengajar, mengajarlah.


Dunia ini tidak sesempit itu. Dunia ini tidak hanya sekedar berisi penyanyi yang selalu dipuja semua kalangan dengan baladanya yang seirama. Tidak juga sekedar berisi penari dengan lenggok pinggulnya yang membuat mata terpaku mengikuti tempo. Dunia ini berisi kamu. Berisi apa yang dapat kamu lakukan untuk dunia. Saat remaja adalah saat yang paling tepat untuk menggali potensi diri. Kali ini, aku mau cerita, apa yang sudah pernah aku lakukan, dan profesi apa saja yang pernah aku jabati. Cielah wkwk.

Aku adalah seorang pelukis. Aku suka menggambar. Walau gambaranku tidak bagus. Walau hanya ibu yang mengatakan bahwa aku pintar menggambar. Aku sering ikut lomba menggambar saat SD. Dan syukurlah aku adalah juaranya, walaupun menjadi juara sangat jarang kudapati. Aku suka pensil warna. Crayon. Cat air. Semua aku suka. Warna adalah mataku. Kuas adalah tanganku. Dan kertas adalah imaginasiku. Aku adalah seorang pelukis.


Aku adalah seorang penari. Walaupun aku tidak gemulai, aku bisa mengikuti tempo dengan baik. Aku suka menari, walaupun pinggulku tidak selentur mereka dalam berlenggok, karena aku seorang skolioser. Tetapi menari itu menyenangkan. Aku juga pernah menari tarian apapun di depan kelas. Aku pernah menari di sebuah pentas seni. Aku adalah seorang penari.

Aku adalah seorang koki. Koki yang sangat amatir. Aku hanya memasak cukup beberapa makanan saja, itu pun yang aku bisa. Walau masakanku tidak enak, setidaknya aku sudah mencoba. Walaupun masakanku tidak sedap, setidaknya aku sudah berusaha. Karena mencoba lebih baik daripada mencela. Aku adalah seorang koki.


Aku adalah seorang penyanyi. Walaupun suaraku pas-pasan, aku suka bisa mengikuti melodi dari para penyanyi yang indah. Aku suka saat mereka yang aku sayang bisa tahu lewat lagu dan alunanku. Terlebih aku banyak berprestasi dalam bidang paduan suara. Dan aku sering mengikuti perlombaan menyanyi sewaktu aku masih kecil. Aku adalah seorang penyanyi.


Aku adalah seorang penulis. Walaupun aku tahu, aku bukan apa-apa dibandingkan dengan Dewi Lestari, Tere Liye, Raditya Dika, Lexi Xiu, tapi aku berbicara lewat huruf-huruf ini. Mulutku memang diam. Tapi hatiku bergerak lewat jemariku. Nyawaku ada di sana. Aku lebih suka hidup dengan kata-kata yang kucurahkan lewat sebuah tulisan. Suatu saat aku harap aku bisa punya buku sendiri. Aku adalah seorang penulis.


Aku adalah seorang musisi. Aku sadar, skillku dibidang music masih dibilang ‘sangat rendah’. Tapi bukan berarti aku berhenti berkarya. Walaupun untuk sekarang aku vakum bermusik karena aku lebih menyibukkan diri untuk menjadi penulis. Aku pernah menjadi gitaris, keyboardis, aku pernah belajar drum. Aku menyukai music karena jika hidupku tanpa music, itu bagaikan lautan tanpa air. Aku musisi yang selalu mencurahkan segenap pikiran dan hatinya demi menciptakan sebuah karya seni. Aku adalah seorang musisi.

Aku adalah seorang psikolog. Aku suka mempelajari tingkah laku dan mental orang lain. Aku suka mengamati gerak-gerik orang lain, tanpa seorang pun yang mengetahuinya. Aku sering dikatakan pendengar yang baik oleh teman-teman. Maka tak heran jika banyak orang di sekitarku yang merasa tidak cukup didengarkan oleh orang-orang terdekatnya sehingga membutuhkanku untuk membantunya. Dan aku sangat senang hati membantunya, karena dengan begitu aku adalah apa yang orang lain butuhkan. Aku adalah seorang psikolog.




Aku adalah seorang motivator. Mario Teguh dan Merry Riana adalah inspiratorku. Walaupun aku tau aku tak sebijak Om Mario Teguh dan Tante Merry Riana, tapi aku selalu melakukan apa yang aku katakan. Aku melakukan seperti ‘quotes’ yang aku ucapkan. Aku yakin aku bisa memberi orang lain pencerahan, sehingga aku dapat menyadarkannya, memperbaiki kesalahannya, itulah yang dikatakan membantu. Aku adalah seorang motivator.


Aku adalah seorang desainer dan ilustrator. Aku mempunyai kemampuan berkomunikasi dalam kreasi visual yang dihasilkan dari olah imajinasiku sendiri. Grafis, interior, ilustrasi, editor apapun aku suka. Aku suka mendesain sesuatu. Sudah berbagai macam desain yang aku buat. Aku mendesain kamarku sendiri, aku mendesain bajuku sendiri, aku mengilustrasikan warna untuk mendekorasi rumahku sendiri. Aku adalah seorang desainer.


Aku adalah seorang penyair. Aku suka puisi. Aku suka sajak didalamnya, aku suka majas diantaranya, aku suka diksi disetiap barisnya. Aku suka mencurahkan perasaanku kedalam puisi, tapi aku tak suka jika ada seseorang yang terlalu addict dengan puisiku. Biarkan puisi yang kuciptakan, dinikmati oleh diriku sendiri. Karena apapun isi dari puisi-puisiku, itu adalah ceritaku. Aku menyairkan puisi untuk diriku sendiri. Aku adalah seorang penyair.


Aku adalah seorang guru. Aku sering mengajari teman-temanku yang tak paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Aku memberi ilmu, dan aku juga mendapat ilmu. Aku juga sering mengajar anak SD yang kebetulan ia adalah adik temanku. Meskipun aku tidak terlalu suka mengajar seseorang, tapi kalau kita masih bisa membantu, kenapa tidak? Ya. Aku adalah seorang guru.

Aku memang hanya sekedar remaja labil, baru menginjak usia dewasa yang masih dikatakan dalam proses bertumbuh. Tapi, aku tahu, kemampuanku bisa aku cari. Ia hanya menunggu ketika aku berani mengeluarkan kemampuanku sendiri. Jadi, teman, jangan pernah kamu berkecil hati sedikit pun dan mengatakan 'tidak bisa'. Kamu bisa. Kamu pasti bisa, karena kamu adalah apa yang kamu lakukan.

-DH-

0 komentar: