-Indi, skolioser dan penulis buku best seller Waktu Aku Sama Mika
dan Karena Cinta itu Sempurna-
Kata-kata itulah yang sering aku
ingat-ingat dari salah satu dari sekian banyak skolioser yang menjadi
inspiratorku. Indi bilang bahwa, lakukan apa yang kamu ingin lakukan. Jika kamu
ingin menjadi penari, menarilah. Jika ingin menjadi penyanyi, menyanyilah. Jika
ingin menjadi penulis, menulislah. Jika ingin menjadi pengajar, mengajarlah.
Dunia ini tidak sesempit itu. Dunia ini
tidak hanya sekedar berisi penyanyi yang selalu dipuja semua kalangan dengan
baladanya yang seirama. Tidak juga sekedar berisi penari dengan lenggok
pinggulnya yang membuat mata terpaku mengikuti tempo. Dunia ini berisi kamu.
Berisi apa yang dapat kamu lakukan untuk dunia. Saat remaja adalah saat yang
paling tepat untuk menggali potensi diri. Kali ini, aku mau cerita, apa yang
sudah pernah aku lakukan, dan profesi apa saja yang pernah aku jabati. Cielah wkwk.
Aku adalah
seorang pelukis. Aku suka menggambar. Walau gambaranku tidak bagus. Walau hanya
ibu yang mengatakan bahwa aku pintar menggambar. Aku sering ikut lomba
menggambar saat SD. Dan syukurlah aku adalah juaranya, walaupun menjadi juara sangat jarang kudapati. Aku suka pensil warna. Crayon.
Cat air. Semua aku suka. Warna adalah mataku. Kuas adalah tanganku. Dan kertas
adalah imaginasiku. Aku adalah seorang pelukis.
Aku adalah
seorang penari. Walaupun aku tidak gemulai, aku bisa mengikuti tempo dengan
baik. Aku suka menari, walaupun pinggulku tidak selentur mereka dalam
berlenggok, karena aku seorang skolioser. Tetapi menari itu menyenangkan. Aku
juga pernah menari tarian apapun di depan kelas. Aku pernah menari di sebuah pentas seni. Aku adalah seorang penari.
Aku adalah
seorang koki. Koki yang sangat amatir. Aku hanya memasak cukup beberapa makanan saja, itu pun yang aku bisa. Walau masakanku tidak enak, setidaknya aku sudah mencoba. Walaupun masakanku tidak sedap, setidaknya aku sudah berusaha. Karena
mencoba lebih baik daripada mencela. Aku adalah seorang koki.
Aku adalah
seorang penyanyi. Walaupun suaraku pas-pasan, aku suka bisa mengikuti
melodi dari para penyanyi yang indah. Aku suka saat mereka yang aku sayang bisa
tahu lewat lagu dan alunanku. Terlebih aku banyak berprestasi dalam bidang
paduan suara. Dan aku sering mengikuti perlombaan menyanyi sewaktu aku masih kecil. Aku adalah seorang
penyanyi.
Aku adalah
seorang penulis. Walaupun aku tahu, aku bukan apa-apa dibandingkan dengan Dewi
Lestari, Tere Liye, Raditya Dika, Lexi Xiu, tapi aku berbicara lewat huruf-huruf ini. Mulutku memang diam. Tapi
hatiku bergerak lewat jemariku. Nyawaku ada di sana. Aku lebih suka hidup dengan kata-kata yang kucurahkan lewat sebuah tulisan. Suatu saat aku harap aku
bisa punya buku sendiri. Aku adalah seorang penulis.
Aku adalah
seorang musisi. Aku sadar, skillku dibidang music masih dibilang ‘sangat
rendah’. Tapi bukan berarti aku berhenti berkarya. Walaupun untuk sekarang aku vakum bermusik karena aku lebih menyibukkan diri untuk menjadi penulis. Aku pernah menjadi gitaris, keyboardis, aku pernah belajar drum. Aku menyukai music karena
jika hidupku tanpa music, itu bagaikan lautan tanpa air. Aku musisi yang selalu
mencurahkan segenap pikiran dan hatinya demi menciptakan sebuah karya seni. Aku
adalah seorang musisi.
Aku adalah
seorang psikolog. Aku suka mempelajari tingkah laku dan mental orang lain. Aku
suka mengamati gerak-gerik orang lain, tanpa seorang pun yang mengetahuinya.
Aku sering dikatakan pendengar yang baik oleh teman-teman. Maka tak heran jika banyak
orang di sekitarku yang merasa tidak cukup didengarkan oleh orang-orang
terdekatnya sehingga membutuhkanku untuk membantunya. Dan aku sangat senang
hati membantunya, karena dengan begitu aku adalah apa yang orang lain butuhkan.
Aku adalah seorang psikolog.
Aku adalah seorang motivator. Mario Teguh dan Merry Riana adalah
inspiratorku. Walaupun aku tau aku tak sebijak Om Mario Teguh dan Tante Merry Riana, tapi aku selalu
melakukan apa yang aku katakan. Aku melakukan seperti ‘quotes’ yang aku
ucapkan. Aku yakin aku bisa memberi orang lain pencerahan, sehingga aku dapat
menyadarkannya, memperbaiki kesalahannya, itulah yang dikatakan membantu. Aku
adalah seorang motivator.
Aku adalah seorang desainer dan ilustrator. Aku mempunyai
kemampuan berkomunikasi dalam kreasi visual yang dihasilkan dari olah
imajinasiku sendiri. Grafis, interior, ilustrasi, editor apapun aku suka. Aku
suka mendesain sesuatu. Sudah berbagai macam desain yang aku buat. Aku
mendesain kamarku sendiri, aku mendesain bajuku sendiri, aku mengilustrasikan
warna untuk mendekorasi rumahku sendiri. Aku adalah seorang desainer.
Aku adalah seorang penyair. Aku suka puisi. Aku suka sajak
didalamnya, aku suka majas diantaranya, aku suka diksi disetiap barisnya. Aku
suka mencurahkan perasaanku kedalam puisi, tapi aku tak suka jika ada seseorang
yang terlalu addict dengan puisiku. Biarkan puisi yang kuciptakan, dinikmati
oleh diriku sendiri. Karena apapun isi dari puisi-puisiku, itu adalah ceritaku.
Aku menyairkan puisi untuk diriku sendiri. Aku adalah seorang penyair.
Aku adalah seorang guru. Aku sering mengajari teman-temanku
yang tak paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Aku memberi ilmu, dan
aku juga mendapat ilmu. Aku juga sering mengajar anak SD yang kebetulan ia
adalah adik temanku. Meskipun aku tidak terlalu suka mengajar seseorang, tapi kalau
kita masih bisa membantu, kenapa tidak? Ya. Aku adalah seorang guru.
Aku memang
hanya sekedar remaja labil, baru menginjak usia dewasa yang masih dikatakan dalam proses bertumbuh. Tapi, aku tahu,
kemampuanku bisa aku cari. Ia hanya menunggu ketika aku berani mengeluarkan kemampuanku sendiri. Jadi, teman,
jangan pernah kamu berkecil hati sedikit pun dan mengatakan 'tidak bisa'. Kamu
bisa. Kamu pasti bisa, karena kamu adalah apa yang kamu lakukan.
-DH-
0 komentar:
Posting Komentar